ACARA MINGGU JUBILATE

1.   SALAM DAN PANGGILAN BERIBADAH

L     : Saudara- saudara yang kekasih, Selamat sore dan salam sejahtera bagi saudara-saudara yang datang berhimpun dalam nama Tuhan Allah kita. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus kepada Gereja menyertai saudara.

J     :  Dan menyertai Bapak Parhalado juga. 

L     :  Sungguh betapa dalamnya kasih setia Tuhan yang menyertai dan membimbing kita dalam satu Minggu ini. Ia memelihara hidup kita dalam sepanjang minggu yang telah kita lewati. Oleh karena kasih setiaNya kita dapat bertemu kembali dalam ibadah sore ini. Dan sebagai tanda suka cita kita, marilah kita saling bersalaman dengan saudara seiman yang dekat dengan kita dan ucapkan salam sejahtera dengan hati yang tulus ikhlas!

                                            —–jemaat saling bersalaman—–

L     : Hari demi hari, kita merasakan kebaikan Tuhan. Setiap waktu Dia memperhatikan kehidupan kita. Selayaknyalah kita naikkan pujian syukur  kepadaNya. Marilah kita bangkit berdiri untuk menyatakan syukur kita kepada Tuhan. Sambil bertepuk tangan dan dengan penuh suka cita, kita nyanyikan “Betapa Dalamnya Kasih SetiaMu”..

Bernyanyi : “O Betapa Dalamnya Kasih SetiaMu”

O betapa dalamnya kasih setiaMu, Betapa besarnya kebaikanMu

Hidupku dipenuhi kemuliaanMu, Indahnya oh Yesus Tuhanku

Sempurnalah kehidupanku sejak Kau hadir dalam hatiku

Kau perhatikanku setiap waktu, Oh..sungguh indahnya Yesus Tuhanku                                

  —  dinyanyikan 2 kali

 L     : Allah itu memang sungguh baik. Kasih setiaNya tak pernah berubah, dulu, sekarang dan selama-lamanya. Allah kita sungguh luar biasa, kuasaNya ajaib dan perkasa. Mari saudara-saudaraku kita, menyembah Tuhan. Dan kita nyanyikan “Besar dan Perkasa Allah Kita.”

 Bernyanyi : NR   “Besar Dan Perkasa”

Besar dan perkasa Allah kita. Besar dan dahsyat Dia )2x

Angkatlah panjimu dan suaramu. Puji Sang Raja.

Besar dan perkasa Allah Kita, Besar dan dahsyat Dia.

Kujatuh cinta padaNya. Tambah dan dalamnya.

Tambah dan dalam lagi Kujatuh cinta padaNya.

Tambah dan dalamnya. Tambah dan dalam lagi

Yesus indah dan indahlah semakin indah.

O..oh cintanya antara Allah dan aku.        Ku jatuh cinta padaNya.

Tambah dan dalamnya . Tambah dan dalam lagi.

Hanya Yesus )3x Ya AllahKu. Hanya Yesus )3x Ya Rajaku

Hanya Yesus )3x Pujaanku. hanya Yesus)2x kekasihku

L     : Saudara-saudaraku, marilah Kita memohon Roh Kudus hadir memimpin ibadah ini. Marilah kita tunjukkan rasa cinta kita kepada Tuhan dengan menjaga kekudusan ibadah  ini. Kita nyanyikan “Ku Mau Cinta Yesus Selamanya.”

Bernyanyi 2x “Ku Mau Cinta Yesus”

Ku mau cinta Yesus selamanya (2X)

Meskipun badai silih berganti dalam hidupku

Ku tetap cinta Yesus selamanya

Ya Bapa, Bapa.Ini aku anakmu. Layakkanlah seluruh hidupku

Ya Bapa, Bapa. Ini aku anakmu

Pakailah sesuai dengan rencanamu

2.   VOTUM – INTROITUS – DOA

L     : Di dalam nama Allah Bapa dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan nama Roh Kudus, kita meteraikan ibadah ini.

J     : Amin.

L     : Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah: “Betapa dahsyatnya segala pekerjaan-Mu; oleh sebab kekuatan-Mu yang besar musuh-Mu tunduk menjilat kepada-Mu.

J     : Betapa dahsyatnya segala pekerjaan-Mu; oleh sebab kekuatan-Mu yang besar musuh-Mu tunduk menjilat kepada-Mu.

L     : Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, memazmurkan nama-Mu.” Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takut akan Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadap diriku. Haleluya.

 J     : (menyanyikan Haleluya-Haleluya-Haleluya)                                   

                        —duduk—

3.   Bernyanyi KJ. 413 : “ Tuhan Pimpin AnakMu.”  

      Tuhan , pimpin anakmu, agar tidak  tersesat.

      Akan jauhlah seteru,bila Kau tetap dekat.

      Reff : Tuhan, pimpin! Arus hidup menderas,

                 Agar jangan ‘ku sesat, pegang tanganku erat.

      Hanya Dikau sajalah, perlindungan yang teguh.

      Bila hidup menekan, Kau harapanku penuh. Reff….

 4.   PEMBACAAN HUKUM TAURAT

L     : Saudara-saudara yang kekasih ! Dengarkanlah Hukum Tuhan bagi kita di Minggu Jubilate ini,  yang tertulis dalam Ulangan 6 :1-7 . “Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya.

J     : Supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu.

L     : Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

J     : Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

L     : Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.

J     : Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,

L     : Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Karena itu, marilah kita memohon kekuatan dari Tuhan untuk melakukan hukum-Nya.

L+J : Ya Tuhan Allah, kuatkanlah kami melakukan yang sesuai dengan hukum-Mu. Amin

 5.  Bernyanyi KJ. 358 : 1 + 3 “Semua Yang Letih Lesu”

      Semua yang letih lesu, berdosa bercela.

      Terima rahmat Tuhanmu  percaya sabdaNya.

      Datang saja pada Yesus, kini saatNya.

     Datang saja pada Yesus, t’rima rahmatNya.

      Dialah jalan yang benar ke damai yang baka.

      Percayalah kepadaNya dan t’rima berkatNya. Reff…

      Datang saja —-

 6.   DOA PENGAMPUNAN DAN JANJI PENGAMPUNAN DOSA

L     :  Saudaraku yang terkasih, Tuhan sudah memberitahukan hukumNya kepada kita. Kita sudah tahu apa yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan. Marilah kita sejenak merenungkan perbuatan-perbuatan kita dalam satu Minggu ini, apakah yang kita lakukan itu sudah berkenan kepada Tuhan. Inilah saatnya kita mengakui segala kelemahan dan kelalaian kita melakukan hukumNya. Dengan menyesali dosa-dosamu, rendahkanlah hatimu dan akuilah segala dosamu di hadapan Tuhan, berdoalah kepadaNya.

—doa pribadi diiringi instrument KJ. No. 29—

L     : Ya Tuhan kami, yang Mahakasih dan Maha Kudus. Setiap kali kami datang ke hadapanMu, kami merasa bahwa kasihMu sangat kami butuhkan. Karena itu kami datang merendahkan diri hari ini kepadaMu dan mengaku bahwa kami sering seperti domba yang sesat menyimpang dari jalan yang benar. Kami sering menjadikan kemampuan yang kami miliki menjadi illah dalam kehidupan kami. Kami begitu menyakini kepintaran, kekayaan serta kedudukan yang kami punyai. Akibatnya, kami lebih percaya kepada semuanya itu daripada kepada-Mu. Ya Allah, berbaliklah dari murka-Mu kepada kami.

J     :  Menyanyikan KJ. 29 : ”Dimuka Tuhan Yesus”

         Di muka Tuhan Yesus betapa hina diriku.

         Kubawa dosa-dosaku di muka Tuhan Yesus

L     : Kami juga sering lalai akan tugas dan tanggung jawab kami, sebagai orang tua, sebagai anak, sebagai pendidik, sebagai pelayan, pekerja dan sebagai warga jemaat. Kami sering terlalu sibuk memikirkan perkara-perkara duniawi dan mengabaikan perkara yang rohani, sehingga terkadang kami lupa untuk beribadah kepadaMu. Ya, Tuhan, ampunilah kami.

 J     :  Menyanyikan KJ. 29 : ”Dimuka Tuhan Yesus”

         Di muka Tuhan Yesus tersungkur kar’na dosaku,

         Kubuka kerinduanku di muka Tuhan Yesus.

 L     : Dengan mulut kami menyatakan lebih menyakini kuasa Tuhan, tetapi dalam perbuatan kami, kami sering menyangkal kuasa-Mu. Kekuatan dan Kuasa Tuhan, kami gantikan dengan kuasa dunia ini. Ya Allah, berbaliklah dari murka-Mu kepada kami.

J     :  Menyanyikan KJ. 29 : ”Dimuka Tuhan Yesus”

         Di muka Tuhan Yesus ‘ku insaf akan salahku;

         Bertobat kini hatiku di muka Tuhan Yesus.

 L    : Dengarlah berita anugerah dari Tuhan tentang pengampunan dosa-dosa kita: “Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar, Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi, Aku telah mengasihani engkau, Firman Tuhan, Penebusmu. Kemuliaan bagi Allah ditempat yang Maha Tinggi.

J     : Amin.           —duduk—

 7.   Bernyanyi : KJ. 362: 1 – 2  “Aku MilikMu” 

      Aku milik-Mu, Yesus Tuhanku, Ku dengar suara-Mu.

      Ku merindukan datang mendekat dan diraih oleh-Mu.

      Reff: Raih daku dan dekatkanlah pada kaki salib-Mu.

              Raih daku, raih dan dekatkanlah ke sisi-Mu Tuhanku.

      Aku hamba-Mu, Kau sucikanlah oleh kasih kurnia.

      Hingga jiwaku memegang teguh, kehendak-Mu yang mulia. Reff.

8.   PEMBACAAN EPISTEL : 1TESSALONIKA 2:13-20

L     : Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi — dan memang sungguh-sungguh demikian — sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.

J     :  Sebab kamu, saudara-saudara, telah menjadi penurut jemaat-jemaat Allah di Yudea, jemaat-jemaat di dalam Kristus Yesus, karena kamu juga telah menderita dari teman-teman sebangsamu segala sesuatu yang mereka derita dari orang-orang Yahudi.

 L     :  Bahkan orang-orang Yahudi itu telah membunuh Tuhan Yesus dan para nabi dan telah menganiaya kami. Apa yang berkenan kepada Allah tidak mereka pedulikan dan semua manusia mereka musuhi,

J     :  Karena mereka mau menghalang-halangi kami memberitakan firman kepada bangsa-bangsa lain untuk keselamatan mereka. Demikianlah mereka terus-menerus menambah dosa mereka sampai genap jumlahnya dan sekarang murka telah menimpa mereka sepenuh-penuhnya.

L     :  Tetapi kami, saudara-saudara, yang seketika terpisah dari kamu, jauh di mata, tetapi tidak jauh di hati, sungguh-sungguh, dengan rindu yang besar, telah berusaha untuk datang menjenguk kamu.

J     :  Sebab kami telah berniat untuk datang kepada kamu — aku, Paulus, malahan lebih dari sekali –, tetapi Iblis telah mencegah kami.

L     :  Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu? Sungguh, kamulah kemuliaan kami dan sukacita kami.

Berbahagialah orang yang mendengar firman Tuhan serta memeliharanya.

J     : Amin.

9.   Bernyanyi NR “JanjiMu S’perti Fajar”                     

      Ketika kuhadapi, kehidupan ini. Jalan mana yang harus kupilih.

      Kutau ku tak mampu. Ku tau ku tak sanggup.

      Hanya kau Tuhan tempat jawabanku….

      Aku pun tau ku tak pernah sendir,

      S’bab Engkau Allah yang menggendongku..

      TanganMu membelaiku, cintaMu memuaskanku

      Kau mengangkatku ke tempat yang tinggi

      JanjiMu s’perti fajar pagi  hari.

      Dan tiada pernah terlambat bersinar…

      CintaMu s’perti sungai yang mengalir

      Dan kutahu betapa dalam kasihMu.

— berdiri —

      JanjiMu s’perti….dst

 10.   PENGAKUAN IMAN RASULI

L     : Bersama-sama orang percaya di seluruh dunia, marilah kita mengaku Iman Kepercayaan kita.

 J     : Aku percaya ….dst.                                      —duduk—

 11.   WARTA JEMAAT – DOA

 13. Bernyanyi BE No. 467 : “Asi ni Roham Hupuji”

      Asi ni roham hupuji, ala Ho manobus au

      Di paias Ho rohangku, gabe soranganMu au

      IngananMu rohanami, tondiMi Manggohi i

      Pangke dohot ngolunami, gabe ula-ulaMi.

       Sai ramoti ma rohangku, asa boi gohanMu au

      Sai mabaor ma pasu-pasu nang marhite sian au

      IngananMu rohanami… dst.

— musik —

      Naeng huhatindangkon hami, hagogoonMi tongtong

      Paluahon na mardosa, nang parjahat na bolong

      IngananMu rohanami… dst.

 

      Sai papulik rohanami, gabe pangoloi di Ho

      Asa marsahala hami, lao manghatindangkon Ho

      IngananMu rohanami… dst.

 14. KHOTBAH : YEREMIA 31:7-14

 15. BERNYANYI NR ”S`MUA BAIK”

      Dari semula t`lah Kau tetapkan, hidupku dalam tanganMu

      Dalam rancanganMu Tuhan…

      Rancangan indah, t`lah Kau sediakan,

      Bagi masa depanku, yang penuh harapan.

      S`mua baik, s`mua baik, Kau jadikan hidupku berarti.

 

      Wnt   : Dari semula t`lah Kau tetapkan, hidupku dalam tanganMu

                  Dalam rancanganMu Tuhan,

      Pria    : Rancangan indah, t`lah Kau sediakan, Bagi masa depanku,

                 yang penuh  harapan.

      Smua:  S`mua baik, s`mua baik,  Kau jadikan hidupku berarti.

— musik —

Dari semula t`lah Kau tetapkan, hidupku dalam tanganMu

      Dalam rancanganMu Tuhan, rancangan indah, t`lah Kau sediakan

      Bagi masa depanku, yang penuh harapan.

      S`mua baik, s`mua baik.

      Kau jadikan hidupku berarti.

 16. DOA PERSEMBAHAN, BAPA KAMI, DAN BERKAT

 17. SALAM SUKACITA:

P    : Saudara-saudara sebelum kita kembali ke tempat tinggal kita masing-masing marilah kita bangkit berdiri, sambil bersalaman kita sama-sama menyanyikan Nyanyian Rohani “Tuhan Menetapkan.”

 Bernyanyi 2x : NR. “Tuhan Menetapkan”

Tuhan menetapkan langkah langkah orang.

Yang hidupnya berkenan kepadaNya.

Apabila Ia jatuh tak sampai tergletak.

S’bab Tuhan menopang tangannya.

Reff : Tangannya, tangannya, tangannya.

S’bab Tuhan menopang tangannya.

Apabila ia jatuh tak sampai terg’letak

S’bab Tuhan menopang tangannya.

TIADA KEBEBASAN TANPA PENGAMPUNAN

TIADA KEBEBASAN TANPA PENGAMPUNAN

(No Freedom Without Forgiveness)

Yeremia 31:7-14

images-1

Saudaraku! Jalan panjang menuju kebebasan (The long way to freedom) bukan tanpa perjuangan, bukan sepi pengharapan, dan bukan hampa hati yang sungguh masuk dalam ranah doa batin. Segala kepedihan harus ditanggung sekalipun bukan pilihan; segala duka nestapa harus dipikul sekalipun hati menjerit; segala amarah, kebencian dan perlakuan kasar sang penguasa harus ditanggung sekalipun itu tidak manusiawi… Hebatnya siksaan batin sungguh membuat jiwa tertekan dan hati penuh sesak tiada tara merindukan sentuhan pembebasan. Dalam konteks berbangsa dan bernegara saat ini barangkali karya pembebasan itu hanya utopia, namun benih pengharapan yang tumbuh di dalam jiwa mendesak hati untuk tidak pernah berhenti berharap akan karya Allah sang pembebas abadi. Betapa hati ini sangat teriris ketika di Negara yang kaya sumber alam, subur tanahnya, maritimnya berlimpah harta, beragama, namun rakyatnya banyak dipertigaan lampu merah, kolong jembatan penuh sesak, gubuk reot menghias lintasan kereta api, kepak-kepak berjejer dipinggiran kali, IMB pembangunan Gereja HKBP perumahan bukit Cinere yang sudah 20 tahun ada tiba-tiba di cabut. Hmmm… ternyata pembangunan diskotik, tempat-tempat hiburan lebih penting di Negara beragama ini. Memang… the long way to freedom.

Saudaraku! Pengharapan Kristiani tidaklah mengecewakan, namun pasti menuju kesempurnaan karena Tuhan adalah sempurna di dalam tindakanNya dan karya pembebasan yang dimilikiNya adalah sempurna juga. Tidak mungkin karya yang sempurna itu dikotori tangan-tangan yang tidak sempurna. Saatnya sentuhan pembebasan itu dinobatkan setelah sekian lama umat Israel mengalami pahit getirnya kehidupan di negeri orang (Babel). Kepada umat Tuhan berfirman: Bersorak-sorailah, bersukarialah, kabarkanlah, pujilah dan katakanlah TUHAN TELAH MENYELAMATKAN UMATNYA. Aku akan membawa, mengumpulkan, menghibur, memimpin umat-Ku, TUHAN TELAH MEMBEBASKAN DAN MENEBUS UMATNYA. Aku akan memuaskan jiwa umat-Ku, dan mereka akan kenyang dengan kebajikan-Ku. Inilah realisme pengharapan umat Kristiani dan menjadi obsesi ditengah dunia yang penuh rusuh ini. Pengharapan pembebasan Kristiani bukan terletak ditengah-tengah elok rupawan sang penguasa, bukan pula ditengah-tengah tebaran senyum sang pengusaha, dan bukan pula ditengah-tengah rayuan sang politisi, namun karya kreatif pembebasan itu harus dikaryakan di dalam diri setiap orang tanpa perlakuan diskriminatif.

Saudaraku! Tuhan telah menyelamatkan umat-Nya, Tuhan telah membebaskan dan menebus umatNya. Karya Tuhan harta abadi kehidupan ini tentu akan kita teruskan dan maknai melalui desakan hati nurani menjamah kantong-kantong yang sepi dan hampa kebebasan. Ada banyak anak-anak masa kini yang tertawan kenikmatan sesaat, para perempuan mengalami kekerasan dalam rumah tangga, bangsa dililit krisis global, pandemi flu babi menebarkan ketakutan global, semua ini membutuhkan peran setiap orang mengaktualisasikan diri dalam karya kreatif pembebasan masa kini. Tuhan telah memberi karunia pembebasan itu kepada kita, dan inilah hidup sorak-sorai bagi kita ketika setiap orang berperan dalam karya pembebasan itu sendiri. Karya pembebasan bukan menyalahkan orang terlebih mencari kambing hitam, namun memberi kontribusi, memperluas pengampunan (No future without forgiveness). Biarlah setiap orang bersorak-sorai setelah melihat dirinya ada di dalam arakarakan pembebasan itu. Amin, Salam Jubilate