PERISTIWA PENTAKOSTA

PERISTIWA PENTAKOSTA AWAL KEBANGKITAN GEREJA

Kisah Rasul 10:44-48

CAE12T25 

Selama dua hari berturut-turut kita merayakan peringatan turunnya Roh Kudus. Ini menandakan betapa pentingnya perayaan ini bagi Gereja. Gereja pada awalnya berdiam dalam domain lokal (Yerusalem), kini melalui peristiwa Pentakosta bergerak dalam domain global. Gereja pada awalnya asyik dalam ranah eksklusif, kini mewujud dalam ranah inklusif, terbuka. Semangat dan keberanian bersaksi semua terjadi di dalam roh Pentakosta. Roh Kudus yang turun atas para Murid menjadikan mereka saksi yang berani tentang Kristus. Tanpa kehadiran Roh Kudus di dalam diri orang percaya, maka keberanian bersaksi tentang Kristus akan menjadi sepi. Tanpa kehadiran Roh Kudus di dalam diri orang percaya, maka kita tidak memiliki daya juang menyakinkan orang lain untuk menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Kehadirannya bukan tergantung kepada manusia, tetapi tergantung kepada kebebasan Roh itu sendiri. Roh Kudus bebas hadir di mana saja dan kapan saja tidak ada waktu atau ruang yang membatasinya.

 Saudaraku! Di hari perayaan peringatan Roh Kudus yang pertama ini, semangat kesaksian kembali disegarkan, dan semangat kesaksian itu akan mewujud di saat orang membuka diri terhadap Roh Kudus dan menerima tuntunan Roh Kudus. ”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”(Kis. 1:8). Munculnya semangat kesaksian di dalam diri setiap orang adalah karena Roh Kudus mewujud di dalam diri. Di saat Petrus bersaksi ”… barangsiapa percaya kepada-Nya ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya”, dan seketika itu Roh Kudus turun ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. Mereka tercengang-cengang karena melihat bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga. Pencurahan Roh Kudus disamping mengobarkan semangat kesaksian, juga memacu semangat kebersamaan yang tidak diskriminatif. Simbol-simbol yang berbeda tidak harus sama dan dipaksakan supaya seragam, namun dihargai dan disyukuri sebagai kekayaan karunia. Perbedaan yang ada dijungjung tinggi tanpa ada pembedabedaan antara aku dan Anda. Inilah salah satu gaung pencurahan Roh Kudus, dapat menerima perbedaan tanpa pembedabedaan. Batas atau sekat pemisah antara aku dan Anda yang dirumuskan dalam bentuk simbol-simbol dicairkan dalam bentuk kesatuan yang mewujud di dalam persekutuan iman. Dengan demikian pencurahan Roh Kudus dirumuskan dalam kata BERANI DAN RELA. Berani dan rela menjadi alat kesaksian bagi orang lain; berani dan rela menerima perbedaan tanpa pembedabedaan; berani dan rela mengedepankan nilai Unity in Diversity and Diversity in Unity. Ketika ini diperankan maka peristiwa Pentakosta yang kita rayakan saat ini akan menghasilkan indahnya kebersamaan, indahnya persekutuan, indahnya kedamaian, dan indahnya kehidupan.

 Saudaraku! Roh Tuhan yang berdiam di dalam diri setiap orang percaya, itulah yang bekerja sehingga mampu berdiri tegak di dalam iman dan mengaku tentang Kristus yang berkarya di dalam hidupnya. Roh Kudus yang dicurahkan kepada kita, itu jualah yang memungkinkan kita teguh dalam prinsip, utuh dalam identitas, kuat dalam misi. Prinsip itu adalah nilai kebenaran firman Tuhan yang absolut; identitas itu adalah karakter Kristus (imitatio christi), dan misi itu adalah berita keselamatan manusia. Dengan demikian hidup di dalam Roh bukan teoritis tetapi praksis yang secara terus menerus mewujud dalam pembangunan kehidupan secara kongkrit. Roh Pentakosta  mendesak diri untuk bermakna bagi orang lain dan melaluinya kita menjadi berkat bagi orang lain. Salam Pentakosta. Amin.

AC MINGGU PENTAKOSTA

1. PRELIDIUM DAN PANGGILAN BERIBADAH

L : Jemaat Tuhan Yang Terkasih Dalam Tuhan Yesus Kristus, selamat datang di rumah Tuhan. Selamat bersekutu di dalam persekutuan yang indah dalam Roh Tuhan. Bersama-sama dengan teman-teman seiman, mari kobarkan api semangatmu, memuji Dia di tempat-Nya yang kudus, karena kasih setia-Nya yang besar yang tak pernah berkesudahan menaungi hidup kita. Hari ini adalah hari sukacita bagi kita karena Roh Allah turun memenuhi kita. Mari kita puji Tuhan ”Bersuka dalam Tuhan”

Bernyanyi NR”Bersuka dalam Tuhan”

Hari ini hari yang telah dijadikan Tuhan, mari kita bersuka

Hari ini hari yang telah dijadikan Tuhan mari kita bersuka

Dalam Tuhan bersuka… dalam Tuhan

Bersuka, bersuka dalam Tuhan, mari bersuka, bersukacitalah

Bersuka, bersuka dalam Tuhan, s`karang bersuka, bersukacitalah

— dinyanyikan 2 kali —

L : Hari ini adalah hari dimana kita merayakan Turunnya Roh Kudus, yang mengingatkan kita akan kuat kuasa Tuhan menyertai orang percaya di segala zaman. Oleh karena itu dengan penuh sukacita marilah kita memuji Tuhan dengan nyanyian ”Bila Roh Allah Ada”

Bernyanyi NR ”Bila Roh Allah Ada”

Bila Roh Allah ada di dalam ku, ku kan menari sperti Daud menari 2x

Ku kan menari, ku kan menari, ku kan menari sperti Daud menarin2X

Pria: Bila Roh Allah ada di dalam ku, ku kan menari sperti Daud menari

Wnt: Bila Roh Allah ada di dalam ku, ku kan menari sperti Daud menari

Smua: Ku kan menari, ku kan menari, ku kan menari sperti Daud menari 2X

Bila Roh Allah ada di dalam ku, ku kan menari sperti Daud menari 2x

Ku kan menari, ku kan menari, ku kan menari sperti Daud menarin2X

L : Pujilah Tuhan senantiasa, muliakanlah nama-Nya selagI ada nafasmu. Bertekunlah sampai pada kesudahan zaman. Beribadahlah kepada Allah, sebab janji-Nya selalu dinyatakanNya bagi kita. Bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan, karena kasih setia-Nya yang besar yang memberikan RohNya bagi kita untuk menghibur kita. Pujilah Tuhan dengan segenap hati: ”Di saat ini Aku Bernyanyi”.

Bernyanyi NR “Di Saat ini Aku Bernyanyi”

Di saat ini aku bernyanyi, lagu kasih k`pada Almasih

Juga sekarang ku angkat tangan, angkat tangan pada Tuhan

Nyanyi ku cinta Kau 3x) ku cinta Kau

—berdiri—

In moment like these, I sing out a song,I sing out a love song to Jesus

In moment like these, I lift up my hands, I lift up my hands to the Lord

Singing I love you Lord (3x) I love you

2. VOTUM – INTROITUS-DOA

L : Ibadah ini kita buka di dalam nama Allah Bapa, Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus, yang menciptakan langit dan bumi.

J : Amin.

L : Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita. Karena Kasih-Nya yang besar, Dia berikan Roh-Nya bagi kita agar kita beroleh kekuatan menapaki langkah hidup kita

J : Aku mengucap syukur kepada Allah, karena Roh Allah tinggal dalamku. Hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai karena Roh kudus tercurah bagiku.

L : Betapa berharganya Roh-Mu ya Allah, anak-anak manusia berlindung dalam naungan Roh-Mu. Sebab oleh Roh-Mu kami beroleh penghiburan dan kekuatan, dan oleh Roh-Mu kami dituntun ke kehidupan yang kekal. Haleluya.

J : (menyanyikan: HALELUYA-HALELUYA-HALELUYA)

L : Marilah kita berdoa ! Ya Tuhan Yesus! Kami berterimakasih kepada-Mu, karena Engkau memanggil kami masuk kedalam Gereja yang Engkau dirikan di dunia ini. Berilah Roh Kudus kedalam hati kami, supaya kami mengaku bahwa Engkaulah sumber hidup kami, dan suapaya kami bertaut dengan Engkau melalui Iman yang benar itu, dan supaya kami dengan penuh sukacita memuliakan NamaMu, yang terpuji selama-lamanya, Amin.

— D u d u k—

3. Bernyanyi BE No. 461 “Songgop Tu hami”

Songgop tu hami na di joloMon, o tondi, ni

Debatangki. Uhir patikMu tu rohangkinon,

O Tondi ni Debatangki. Bereng siholhu di haroroMi,

Molo Ho ro, nda hisar ton-dingki.

Didihon ma tu au on apiMi. O Tondi ni Debatangki.

Suru TondiM paluahon au on. Palua ma, o Debata.

Bereng dagingku, tondingku dison, palua ma, o Debata.

Dao ma pangambat di soaraMi, hisap ni daging, sandok diringki,

Na mangarsahi tongtong TondiMi. Palua ma, o Debata.

4. PEMBACAAN HUKUM TUHAN.

L : Saudara-saudara yang terkasih! Dengarkanlah hukum Tuhan sebagaimana tertulis dalam Galatia 5: 22-26; Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.

J : Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

L : Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

J : Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,

L : Dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

J : Ya, Tuhan Allah kuatkanlah kami melakukan yang sesuai dengan hukum-Mu, Amin.

5. Bernyanyi KJ. 237 : 1 – 3 “Roh Kudus Tetap Teguh”

Roh kudus, tetap teguh Kau Pemimpin umat-Mu

Tuntun kami yang lemah lewat gurun dunia

Jiwaku yang letih lesu mendengar panggilan-Mu,

Hai musafir ikutlah ke neg’ri sejahtera”

— berdiri—

Kawan karib terdekat, Kau menolong yang penat ;

B’ri di jalan yang kelam hati anak-Mu tent’ram.

Bila badai menderu, perdengarkan suara-Mu,

Hai musafir, ikutlah ke neg’ri sejahtera”

6. PENGAKUAN DOSA DAN BERITA ANUGERAH

L : Saudara-saudara! Dengan penuh penyesalan, marilah kita datang menghampiri pelataran Tuhan, untuk mengaku dosa-dosa kita dihadapanNya. Marilah kita sujud menyembah memohon belaskasihanNya dengan segala kerendahan hati. Nyatakanlah segala dosa-dosa dan pelanggaran-pelanggaran yang kita lakukan kepada Tuhan. Berdoalah di dalam hatimu…

— berdoa di dalam hati/ musik NR “hanya dekat” —

L : Ya, Tuhan kami yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kini kami umatMu yang berdosa ini datang ke hadapanMu untuk mengaku dosa-dosa kami. Sungguh kami menyadari betapa seringnya kami menyimpang dari jalanMu yang benar itu. Kami sering melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kehendakMu, baik melalui perkataan, tindakan dan cara-cara kami yang melukai sesama kami.

J : Kami sering melupakan persekutuan dengan Tuhan karena terlena dalam hawa nafsu kedagingan kami. Lihatlah kami anak-anakMu ini, yang sering mendukakan hati sesama, orang tua dan para pemimpin kami, terutama mendukakan hati Tuhan. Ya, Tuhan, kasihanilah kami, dan ampunilah kesalahan kami.

L : Ya Tuhan Bapa yang Maha Kasih. Kami berkumpul bersama-sama berdoa kepada-Mu. Bukan karena kebenaran kami, melainkan hanyalah karena belas kasih-Mu yang besar. Kasihanilah dan ampunilah segala dosa dan kesalahan kami. Bangunkanlah hati dan jiwa kami, supaya kami dapat meninggalkan segala perbuatan kami yang jahat dan kami beroleh hidup yang baru di dalam Yesus Kristus Tuhan kami.

J : (menyanyikan : Hanya Dekat KasihMu Bapa)

Hanya dekat kasihMu Bapa, jiwakupun tentram.

Engkau menerimaku dengan sepenuhnya.

Walau dunia melihat rupa, namun Kau memandangku.

Sampai kedalaman hatiku

Tuhan inilah yang kutahu, Kau mengenal hatiku.

Jauh melebihi semua yang terdekat sekalipun.

Tuhan inilah yang kumau. Kau menjaga hatiku.

Supaya kehidupan memancar senantiasa.

L : Dengarkanlah Janji Tuhan akan keampunan dosa-dosa kita: Demikian firman Tuhan: ”Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaanKu. Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, dan tidak ada Juruselamat selain daripadaKu”

L+J : Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Maha tinggi. Amin.

–Duduk —

7. Bernyanyi KJ. 381 : 1 + 6 “Yang Maha Kasih”

Yang Maha Kasih yaitu Allah ; Allah Pengasih ‘pun bagiku

Reff. Aku selamatlah oleh kasih-Nya, oleh kasih-Nya kepadaku

Sabda dan Roh-Nya penuh anugrah, Sabda dan Roh-Nya mengundangku

Reff. Aku selamatlah oleh Kasih-Nya, oleh kasih-Nya kepadaku.

8. PEMBACAAN E P I S T E L : YESAYA 40:12-14

L : Siapa yang menakar air laut dengan lekuk tangannya dan mengukur langit dengan jengkal, menyukat debu tanah dengan takaran, menimbang gunung-gunung dengan dacing, atau bukit-bukit dengan neraca?

J : Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat?

L : Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian? Yang berbahagia, dialah orang yang mendengar dan melakukan firman Tuhan.

J : Amin.

9. Bernyanyi. NR. “Mengikut Yesus Keputusanku

Mengikut Yesus keputusanku, Mengikut Yesus keputusanku,

Mengikut Yesus keputusanku. Ku tak ingkar, Ku tak ingkar

—berdiri–

Walau sendiri ku ikut Yesus, Walau sendiri ku ikut Yesus

Walau sendiri ku ikut Yesus. Ku tak ingkar, Ku tak ingkar

10. PENGAKUAN IMAN RASULI

L : Marilah kita bersama-sama mengaku iman kepercayaan kita sebagaimana teman-teman seiman di seluruh dunia. Kita bersama-sama mengucapkannya.

J : Aku percaya …dst                   —- D u d u k—

11. WARTA JEMAAT / DOA SYAFAAT

12. Bernyanyi KJ. 240a ”Datanglah Ya Sumber Rahmat”

~~ Persembahan I a + I b ~~

Datanglah, ya sumber rahmat, selaraskan hatiku menyanyikan

kasih s’lamat yang tak kunjung berhenti. Ajar aku madah indah,

gita balai sorgaMu. Aku puji gunung kokoh, gunung pengasihanMu.

Hingga kini ‘ku selamat dengan kuat yang Kaub’ri.

Kuharapkan akan dapat sampai di neg’ri seri.

Yesus cari akan daku, domba binal yang sesat;

Untuk membela diriku dipikulNya salib b’rat.

— musik —

Tiap hari ‘ku berhutang pada kasih abadi.

Rantailah hatiku curang dengan rahmat tak henti.

‘Ku dipikat pencobaan meninggalkan kasihMu;

inilah hatiku, Tuhan, meteraikan bagiMu!

13. K H O T B A H : KISAH RASUL 10:44-48

14. Bernyanyi NR :”Roh Kudus Tercurah di Tempat Ini”

Roh Kudus tercurah di tempat ini, Urapannya yang ajaib memulihkan umatNya.

Roh Kudus tercurah bagi G`rejaNya, membangkitkan umat pilihanNya.

Hari inilah harinya Tuhan, saat pembebasan tiba

Belenggu dosa tlah dipatahkan, mari bersorak bagi Dia

Angur baru tercurah, penuhi umatNya dengan sukacita

Minyak baru tercurah, urapi umatNya, nyata kuasaNya.

— dinyanyikan berulang-ulang —

15. P E N G U T U S A N

P : Sebelum Saudara kembali, ingatlah bahwa hari ini kita telah memperingati hari Turunnya Roh Kudus. Oleh karena itu biarlah dalam hidupmu engkau selalu mau dipimpin oleh Roh Kudus sehingga dalam hidupmu engkau beroleh sukacita.

J : (menyanyikan NR ”Yang Terutama”)

Yang terutama di dalam hidup ini, Meninggikan nama Yesus

Yang terutama di dalam hidup ini, Memuliakan namaNya

Haleluya, haleluya, Saya mau cinta Yesus 2x

P : Berilah hidupmu dipimpin oleh Roh Tuhan dan jangan mengikuti keinginan dagingmu, karena keinginan daging bertentangan dengan keinginan Roh. Biarlah setiap keluarga hidup berlandaskan kasih yang dari Tuhan sehingga damai sejahtera berdiam dalam keluarga itu. Hendaklah kesabaran dan kemurahan kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri tercermin dari hidupmu, sehingga engkau layak disebut anak-anak Allah, supaya terbukti bahwa saudara adalah anak-anak Allah.

J : (menyanyikan NR ”Yang Terutama”

Yang terutama di dalam hidup ini, Melakukan kehendak Yesus

Yang terutama di dalam hidup ini, Menuruti FirmanNya…..

Reff…

15. DOA PERSEMBAHAN, DOA BAPA KAMI, BERKAT

MENJADI KESEMBUHAN BAGI ORANG LAIN

MENJADI KESEMBUHAN BAGI ORANG LAIN
Refleksi teologis dari 2Rajaraja 20:1-7

imagesa

Waktu terus berjalan dan tidak pernah kembali! Hari ini kita sudah memasuki Minggu terakhir di bulan Mei. Pusparagam warna kehidupan sudah kita lewati, jalani, dan terus menata kehidupan berikutnya. Berbagai informasi media sudah kita baca dan dengar: jatuhnya pesawat Herkules di Blitar menggoreskan luka batin yang sangat dalam bagi bangsa, khususnya keluarga yang ditinggalkan ayah, ibu, anak, korban meninggal pesawat Herkules. Kembali linangan air mata membasahi wajah-wajah polos, membuat sesak jiwa dan hati tulus. Pekik tangisan memecah kesunyian sembari rela dan tidak rela melepaskan kepergian orang-orang tercinta ke liang kubur. Hati mereka semua sesak, pedih dan teriris, siapa menyembuhkan luka batin ini? Ya… bangsa ini tidak mungkin terus larut dalam kesedihan, harus bangkit dan bangkit… itu harga mati yang harus dibayar. Namun tidaklah benar demi dan untuk alasan kebangkitan jeritan tangis, kepedihan, dan penderitaan anak bangsa ini menjadi diabaikan. Sesungguhnya justru saat kepedulian (high touch) diperankan kepada warga bangsa maka kebangkitan itu akan terus bangkit dan bangkit.

Saat ini mesin politik terus menderu dan terkadang sampai memekakkan telinga. Deru mesin politik yang kuat terkadang membuat suasana menjadi bising, dan karenanya terkadang terlinga tidak dapat lagi mendengar seruan teriakan anak bangsa, dan mata tidak dapat melihat penderitaan sesamanya. Janji untuk hidup lebih baik diumbar demi penobatan kursi nomor satu kekuasaan. Dari presfektif sekular masing-masing orang mencari strategi demi mempertahankan hidup dan itu dibenarkan dengan alasan tertentu. Tetapi apakah itu cukup? Antara high concept dan high touch harus ada kejujuran mental, jujur luar dalam, jujur terhadap hati nurani sendiri, tidak dengan sengaja membohongi diri sendiri dengan memakai bedak, gincu, dan topeng menutupi wajah yang bopeng. Untuk dapat bertahan hidup di era konseptual ini kecerdasan dan analisa (high concept) tidak lagi memadai tanpa desain, sentuhan spiritual, dan makna (high touch). Keterpaduan keduanya menghasilkan kuasa untuk merobah bahkan menemukan kebangkitan baru.

Saudaraku! Raja Hizkia jatuh sakit dan hampir mati, Yesaya datang dan berkata kepadanya: Beginilah firman Tuhan: „sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi“. Mendengar itu Raja Hizkia berseru dan berdoa kepada Tuhan: „ Ah Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapanMu dengan setia dan dengan tulus hati…“ Tuhan mendengar seruan doa Hizkia, dan kepada Yesaya Tuhan berfirman baliklah dan katakan kepada Raja Hizkia: „Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau…“. Raja Hizkia memperoleh kesembuhan dari Tuhan dan tahun-tahun kehidupannya ditambahkan. Apa yang dilakukan Tuhan itulah yang kita katakan dengan high touch memberi dan menjadi Kesembuhan. Namun, dalam rangkaian kesembuhan ada proses yang dilakoni yaitu kejujuran mental, jujur terhadap hati nurani, dan jujur terhadap Tuhan.

Ditengah ombak dan arus pencobaan, Hampir terhilang tujuan arah hidupku
Bagaikan kapal yang slalu diombangambingkan, Mengatasinya seolah-olah tiada mampu.
Yesus perhatikan kehidupan setiap orang,
Yang susah slalu dihiburkan dengan penuh kasih sayang.
Yesus Perhatikan kehidupan stiap orang, Yang sakit slalu disembuhkan,
dengan penuh kasih sayang.

Saudaraku! Bila boleh berandai… jangan-jangan keadaan bangsa ini sama seperti yang dialami Raja Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Bumi mengeluh karena rahimnya terus dikeruh demi perolehan harta karun, perut bumi terurai mengakibatkan tanah longsor terjadi. Rambut bumi (pohon-pohon) dipotong sampai gundul tak perasaan, akibatnya banjir melanda berbagai daerah di negeri ini. Kicauan burung menjadi sepi berganti deru mesin insdustri, ikan terkapar mati terteguk air limbah, udara pengap dipenuhi sembulan asap. Bumi jatuh sakit dan hampir mati karena sikap rakus anak manusia. Siapa yang menyembuhkan mereka? Domain kehidupan sosial yang lemah semakin tersingkir, anak usia tiga tahun meregang perih rasa sakit dan menghembuskan nafasnya yang terakhir karena guyuran air panas bakso pedagang kecil ulah oknum satpol pp yang tidak profesional, dll… Siapa yang menyembuhkan mereka? Siapapun tidak arif bila menghilangkan tanggungjawab terlebih melimpahkan tanggungjawab itu kepada orang lain. Aku, Anda, saudara dan kita semua terpanggil untuk menjadi kesembuhan bagi orang lain. Salam Exaudi. Amin.