Natal: Merayakan Kehidupan atau Keinginan

Realitas Kristus menyapa kesuraman hati manusia itulah natal yang sesungguhnya.

Oleh karena itu setiap orang yang merayakan natal tidak ada alasan baginya untuk tidak menyapa sesamanya dalam interaksi keadilan, kebenaran, cinta kasih, dan Perdamaian.

Natal adalah realitas Kristus yang menyapa kehampaan manusia.

Natal bukan sekedar menyibukkan diri dalam ritus atau ceremonial, pula bukan sibuk dalam karya kreatif “pajojorhon” dan ornamen atau dekorasi natal, terlebih memikirkan pilihan konsumsi yang memiskinkan jiwa.

Natal adalah realitas Kristus yang menyapa ketandusan jiwa manusia.

Natalitas Kristus akan sampai pada tujuannya di saat semua orang menggumuli sapaan adil, benar, cinta, dan damai kepada dirinya, sesamanya, orang lain, lingkungannya, dan alam ini.

Natal adalah realitas Kristus yang menyapa kesepian manusia.

Sesungguhnya perayaan Natalitas Kristus adalah perayaan kehidupan atau hidup yang dirayakan. Bukan pagelaran jubah hitam dasi putih topi hitam. Pula bukan tampilan jas dan kebaya sepatu baru.

Natal adalah realitas Kristus yang menyapa kehampaan hati manusia.

Bumi kita sekarang, kini dan di sini adalah bumi yang membutuhkan sapaan ADIL dari kita.
Manusia kita sekarang, kini dan disini adalah manusia yang membutukan sapaan CINTA dari kita.

Gereja kita sekarang, kini dan disini adalah gereja yang membutuhkan sapaan DAMAI dari kita.
Kerja kita sekarang, kini dan disini adalah kerja yang membutuhkan sapaan BENAR dari kita.

Barangkali kita terlibat aktif dalam kepanitiaan perayaan natal, bahkan pelaku dan pemeran utama memikirkan bagaimana acara, dekorasi, konsumsi, serta ikut pajojorhon.
Namun pertanyaannya dan sekaligus kita renungkan ialah apakah Kristus ada lahir di dlm hati kita.

Apabila sudah maka hidup saling menerima, saling menghargai, saling membangun adalah peran bijak yang harus kita menangkan.

Apabila sudah maka setiap relasi dan komunikasi adalah saling menyemangati, saling memotivasi, saling mencerahkan.

Dan apabila sudah maka: Aku, Anda, Dia, Kita dan Mereka adalah subyek yang berhak memperoleh sapaan ADIL, BENAR, CINTA, DAN DAMAI dari Saya, dari Anda, dari Dia, dari Kita dan dari Mereka.