ALLAH BERDIRI SEBAGAI HAKIM DAN JURUSELAMAT

HIDUP DAN MATI MANUSIA ADA DI TANGAN TUHAN

Daniel 7:9-10,13-14

Saudaraku! Minggu ini kita memasuki akhir tahun gerejawi, mengingatkan kita bahwa ada masa awal dan masa akhir hidup manusia, ternyata tidak ada yang abadi di dalam kehidupan ini selain kehidupan yang diberikan Tuhan bagi orang-orang yang percaya. Dengan demikian kita sedang menyambut dan mempersiapkan diri menerima Tuhan Yesus yang akan membawa kehidupan baru itu. Kita semua akan mati. Hanya itu yang pasti. Segala sesuatu lainnya serba belum pasti atau tidak pasti.Memento mori! Demikianlah bunyi sebuah peribahasa Latin. Artinya: Ingatlah, Anda akan mati! Apa perlunya kita dingatkan bahwa kita akan meninggal dunia? Bukankah kita sudah tahu? Benar, kita sudah tahu. Tetapi di dalam kenyataan, kita sering pura-pura tidak tahu. Mementomori adalah sebuah permohonan yang diungkapkan oleh Pemazmur. Ia memohon kepada Tuhan untuk belajar “menghitung hari”. Ungkapan “menghitung hari’ berarti menyadari bahwa hari-hari kita terdiri dari sebuah jumlah waktu yang terbatas. Oleh sebab itu, pemazmur memohon agar ia mampu bersikap bijak dengan hari-hari yang terbatas itu. Ia memohon agar ia belajar menjalani hidup ini secara bijak. Inilah sikap pemazmur terhadap kematian. Ia tidak menjauhkan diri dan juga tidak mendekatkan diri pada kematian. Yang diperbuatnya adalah menghadapi kematian dengan cara menjalani hidup secara bijak pula.

Saudara, hidup kita di dunia  pasti akan berakhir tetapi kemudian Tuhan akan  memberikan kita hidup kekal, Tuhan sendiri yang memiliki hak mutlak baik hidup di dunia ini maupun di hidup kekal itu, sebab semuanya berada di tangan Tuhan. Memang keadaan kita di dunia ini penuh dengan kesusahan, dan kita selalu berusaha  ingin secepatnya keluar dari keadaan itu tetapi pikiran kita tidak sanggup menjawabnya dan bila kita mengandalkan diri dan pikiran akan terasa sia-sia. Jadi mengandalkan kuasa Tuhan dan terus berharap, serta mengimani Dia maka pada akhirnya ada jawaban. Firman Tuhan mengatakan, bahwa segala sesuatu akan indah pada waktunya”. Tetaplah di dalam Tuhan maka segala sesuatu pada akhirnya  akan mendatangkan sukacita. Pikiran dan rancangan kita denganTuhan tentu sangat berbeda, tetapi kita sungguh percaya bahwa Tuhan akan mendatangkan kebaikan pada akhirnya.  Hidup kita ibarat sebuah perjalanan ada permulaan dan ada akhir, kita terus berjalan menuju suatu akhir dan di masa perjalanan itu ada suka ada duka, keadaan dapat berubah-ubah seketika sebab di depan, kita belum mengetahui apa yang terjadi. Jadi yang terpenting bagi kita adalah kesiapan diri dengan bermodalkan  iman percaya dan berpegang pada Firman Tuhan. Ketika terjadi keadaan yang sangat genting, disana ada tangan Tuhan yang menuntun dan di saat keadaan tenangpun tetaplah waspada dan berhati-hati. Daniel menerima penglihatan atas keagungan Tuhan dimana ia melihat sebuah  keadaan dimana Tuhan sebagai Raja yang Agung dan yang berkuasa memimpin dan mengatur hidup manusia.

Saudaraku! Hari ini kita mengenang orang-orang yang kita kasihi yang telah lebih dahulu meninggal dunia, kalaupun Gereja melakukan ini, itu bukan berarti menyesali apa yang sudah terjadi tetapi kita diingatkan akan hari kematian kita kelak. Mementomory, ingatlah akan hari kematianmu, memang tak seorangpun tahu hari dan waktu kematianya, tetapi selalu siap sedia dan tetap mengingat Tuhan dan percaya kepadaNya, sebab Dialah yang mengatur hidup manusia. Kita tidak berkehendak atas diri kita sendiri tetapi Tuhan berkehendak, jadi baik hidup maupun mati kita adalah milik Tuhan. Sebagai milik Tuhan, manusia harus mempercayakan seluruh hidup dan kehidupanya kepada Tuhan, ia tidak dapat mengandalkan segala milik dan kepunyaanya. Apapun yang kita miliki dan peroleh di dunia ini, semuanya akan tinggal juga di dunia ini, jadi apa yang ada pada kita hendaklah berbuahkan kebaikan bagi semua orang, dan dapat meninggalkan sebuah catatan-kenangan  yang baik atau disebut sebagai “living document” dokumen hidup bagi semua orang. Jadi walaupun hidup sudah berakhir dari dunia ini kita meninggalkan sebuah dokumen kebaikan. Memang hidup kita di dunia ini terasa begitu cepat berakhir, rasa-rasanya ingin lebih lama tetapi waktu terus berjalan, namun yang terpenting bagi kita adalah mempergunakan kesempatan yang singkat ini untuk mempersiapkan diri menyambut Tuhan dengan selalu berbuat baik bagi semua orang. Ingatlah baik mati maupun hidup kita milik Tuhan, dan Dia yang berkuasa atas semua kehidupan kita, maka percayalah pada Tuhan maka Ia akan memberikan hidup kekal bagimu. Amin.