Ac. Minggu V Set. Trinitatis

1.   PANGGILAN BERIBADAH

L : Salam sejahtera bagi kita semua ! Terpujilah Tuhan Allah yang telah memperkenankan kita bersekutu dalam ibadah minggu sore ini. Tuhan telah menyatakan kasih setiaNya, penyertaanNya dan perlindunganNya  kepada kita selama satu minggu ini. Allah itu sungguh baik  kepada kita dari dahulu sampai sekarang. Mari dengan penuh suka cita kita nyatakan kebaikan Tuhan dalam pujian “Bersuka dalam Tuhan”.

Bernyanyi  NR  “Bersuka dalam Tuhan”

Hari ini, hari yang telah dijadikan Tuhan, mari kita bersuka

Hari ini, hari yang telah dijadikan Tuhan, mari kita bersuka

Dalam Tuhan bersuka… dalam Tuhan

Bersuka,bersuka dalam Tuhan, mari bersuka, bersukacitalah

Bersuka, bersuka dalam Tuhan, skarang bersuka, bersukacitalah

— dinyanyikan 2 kali —

L : Jemaat yang dikasihi Tuhan, ingatlah akan kasih setia Tuhan kepada kita. Datanglah ke baitNya, rasakan dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu. Bersyukurlah kepada Tuhan sebab Dia Baik. Mari datanglah ke baitNya dengan hati yang bersyukur, bersukacita menghadap pelataranNya. Mari kita puji Dia dengan sorak-sorai.

Bernyanyi   NR   “Datanglah Ke BaitNya”

Datanglah ke baitNya dengan hati bersyukur, Ke dalam pelataranNya, Dengan hati bersuka.

Rasakan dan lihatlah betapa baiknya Tuhan. Bagi yang berlindung padaNya

Akan bersorak sorai,akan bersorak sorai, Bersyukurlah kepada Tuhan sebab Dia baik.

Bahwasanya n’tuk selamanya kasih setiaNya, Bersyukurlah pada Tuhan, sebab Dia baik.

Bahwasanya n’tuk selamaNya kasih setiaNya.

 L : Saudara – Saudara! Kehadiran kita di sini adalah sebagai wujud dari ungkapan syukur kita atas kasih setia Tuhan yang kita rasakan. Kita mau menyembah dan beribadah kepadaNya. Mari saudaraku, kita siapkan hati dan pikiran kita menghadap Dia. Kita bangkit berdiri menyanyikan, ”Tahta Suci”.

 Bernyanyi : NR   “Tahta Suci”

Kini saatnya berdiri di AltarNya, sbab Allah Mahakudus hadir di sini

Mari memuji angka tangan menyembah, s`bab Allah Mahakudus hadir di sini

Kita masuk tahta sucinya, bersama para Malaikat menyembah

Mari puji Yesusku, kita masuk hadiratNya Mahakudus

— dinyanyikan 2 kali —

2.   VOTUM – INTROITUS – DOA

L :  Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Allah Bapa, AnakNya Tuhan Yesus Kristus dan kepada Roh Kudus, kita membuka ibadah ini.

J  :  Amin.

L :  Terpujilah Allah Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam Sorga. Sebab di dalam Dia, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya.

J  :  Sesungguhnya mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setianya.

L :  Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah Penolong dan Perisai kita. Karena Dia kita bersukacita, sebab kepada namaNya yang Kudus kita percaya. Kasih setiaMu, ya Tuhan kiranya menyertai kami, seperti kami berharap pada kepadaMu. Haleluya! 

J :  (menyanyikan)   ” Haleluya, haleluya, haleluya ”

L :  Mari kita berdoa : Ya Tuhan Allah Bapa kami di Surga! Kami mengarahkan hati, pikiran dan jiwa kami ke hadiratmu yang kudus. Kami mohon Engkau kiranya menyambut kerinduan kami untuk bersekutu denganmu dan kiranya Engkau berkenan menyucikan kami dengan RohMu, agar kami layak mengahmpiri hadiratMu yang penuh kesucian dan kemuliaan di dalam damai dan sukacita.

J  :  Layakkanlah kami ya Tuhan untuk menyebut namaMu, karena pada Minggu V sesudah Trinitatis ini, kami rindu mendengar pengajaranMu. Urapilah kami seluruhnya, dan juga para hambaMu yang Engkau pilih melayani kebaktian hari ini. Penuhilah bejana hati kami dengan berkat-berkati rohani dari Tuhan.

L :  Bukalah telinga dan hati kami, supaya kami dengan sukacita  mendengarkan FirmanMu yang kudus, dan agar kami menghayati di dalam hati kami serta penuh pengharapan berdoa kepadaMu di dalam nama AnakMu Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.       — Duduk —

3.   BERNYANYI  BE 585 “SOMBA MA JAHOWA”

      Somba ma Jahowa Debatanta, Amen Haleluya

      Sigomgom langit tano on ro di isina, Amen Haleluya

      Beta hita lao marsinggang tu joloNa, Amen Haleluya

      Na songkal Jala na nabadia do Jahowa, amen Haleluya

      Endehon, amen Haleluya, endehon Amen Haleluya,

      Endehon amen haleluya, endehon Amen haleluya

 

      Wnt: Puji ma Jahowa Debatanta,

      Pria : Amen Haleluya

      Wnt: Parasiroha na sumurung do Ibana,

      Pria : Amen Haleluya

      Wnt: Taendehon ma goar ni Debatanta,

      Pria : Amen Haleluya

      Wnt: Alani denggan ni basaNa na tu hita,

      Pria : Amen Haleluya

      Semua: Endehon: Amen Haleluya, Endehon Amen Haleluya

                   Endehon Amen Haleluya, endehon Amen Haleluya

4.   PEMBACAAN HUKUM  TAURAT       

L :  Saudara-saudara yang kekasih ! Dengarkanlah Hukum Tuhan bagi kita di Minggu V Setelah Trinitatis ini, yaitu Keluaran Imamat 25:35-38. ” “Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup di antaramu.

J  :  Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba dari padanya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu dapat hidup di antaramu.

L :  Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kauberikan dengan meminta riba.

J  :  Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, untuk memberikan kepadamu tanah Kanaan, supaya Aku menjadi Allahmu.

L :  Demikian Hukum Tuhan, marilah kita sama-sama memohon kekuatan dari Tuhan untuk melakukan hukumNya.

L+J :Ya Tuhan Allah, kuatkanlah kami melakukan yang sesuai dengan hukum-Mu. Amin

05. Bernyanyi BE. No. 424 :  “Soara Ni Tondi”

      Soara ni Tondi  ni  Tuhanta I, Jot-jot dilaosi, ditulak ho i.

      Sai tanda jeamu, pauba roham, Dapothon Tuhanmu, si sesa dosam.

— berdiri —

      Marunduk ni roha tapoti sude, Pambaenanmu na torbang, jengkelmu sude,

      Pasahat tu Jesus sandok dirimi. Sai tong pasunggulhon pangkophopNa I   

6.   DOA PENGAKUAN DAN JANJI ATAS PENGAMPUNAN DOSA

L :  Dengan penuh penyesalan dan kerendahan hati, marilah kita mengakui segala dosa dan kesalahan kita kepada Tuhan yang maha kasih. ……  Ya, Allah kami yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih. Kami orang berdosa yang hina ini datang ke hadapanMu yang Kudus dan Mulia, mengaku dan meminta keampunan segala dosa dan kejahatan kami.

J  :  Ya Kristus! Kasihanilah kami dan ampunilah segala dosa-dosa kami.

L :  Dalam hidup ini, Kami sering menjadikan kemampuan yang kami miliki menjadi illah dalam kehidupan kami. Kami begitu menyakini kepintaran, kekayaan serta kedudukan yang kami punyai. Akibatnya, kami lebih percaya kepada semuanya itu daripada kepadaMu. Ya Allah, berbaliklah dari murkaMu kepada kami, ampunilah segala dosa-dosa kami.

(— hening+organ suara lembut KJ.33 ”SuaraMu Kudengar —)

L :  Kami sering merasa diri  hebat dan bergantung kepada pengetahuan dan kepintaran kami sendiri. Sering sekali teman, koneksi, atasan dan relasi menjadi illah baru bagi kehidupan kami. Kami lebih mendengar suara mereka daripada perintah-perintahMu. Kami lebih menaati mereka daripada Engkau. Kami bahkan sering menduakan Tuhan di dalam kehidupan kami. Ya Allah, berbaliklah dari murkaMu. Kasihanilah kami dan ampunilah dosa-dosa kami.

(— hening +organ suara lembut KJ.33 ”SuaraMu Kudengar —)

L :  Dengan mulut kami menyatakan lebih menyakini kuasa Tuhan, tetapi dalam perbuatan, kami sering menyangkal kuasaMu. Kekuatan dan kuasa Tuhan, kami gantikan dengan kuasa dunia ini. Ya Allah, berbaliklah dari murkaMu, kasihanilah kami dan ampunilah dosa-dosa kami.

J : Tuhan Allah Bapa di sorga, kasihanilah aku dan ampunilah segala dosa-dosaku. Kristus putra Allah yang penuh cinta, kasihanilah aku dan ampunilah segala dosa-dosaku. Roh Kudus penghiburan yang kekal, kasihanilah aku dan ampunilah segala dosa-dosaku.

Solist: (menyanyikan ”Kasih Allahku sungguh t’lah terbukti”)                    

      Kasih Allahku sungguh tlah terbukti, ketika Dia serahkan anakNya

      Kasih Allah mau berkorban bagi kau dan aku, tak ada kasih seperti kasihNya

Semua: Bersyukur-bersyukur-bersyukurlah, bersyukur karna kasih setiaMu

      Kusembah-kusembah-kusembah dan kusembah,

      Slama hidupku kusembah Kau Tuhan

L :  Dengarlah janji Allah atas pengampunan dosa-dosa kita : “Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar, Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajahKu terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi, Aku telah mengasihani  engkau, Firman Tuhan, Penebusmu.

L+J:  Kemuliaan bagi Allah ditempat yang Maha Tinggi. Amin            

— d u d u k— 

7. Bernyanyi  NR ”Yesus Tuhan dan Allah Kami

   Yesus Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima pujian

   Hormat dan Kuasa, s’bab Kau telah ciptakan segalanya

   Oleh karena kehendakMu, semuanya itu telah ada

   Dan diciptakan untuk kemuliaanMu, terpujilah Tuhan

   Hosana terpujilah Tuhan, terpujilah Tuhan Yesus

   Hosana terpujilah Tuhan, terpujilah Tuhan Yesus

— dinyanyikan 2 kali —

8.   PEMBACAAN  FIRMAN (EPISTEL) : MAZMUR 148:3-14

L    :  Pujilah Dia, hai matahari dan bulan,

J     :  Pujilah Dia, hai segala bintang terang!

L    :  Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit,

J     :  hai air yang di atas langit!

L    :  Baiklah semuanya memuji nama TUHAN,

Wnt   :  Sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta.

L    :  Dia mendirikan semuanya untuk seterusnya dan selamanya,

Pria:  Dan memberi ketetapan yang tidak dapat dilanggar.

L    :  Pujilah TUHAN di bumi,

Wnt:  Hai ular-ular naga dan segenap samudera raya;

L    :  Hai api dan hujan es, salju dan kabut,

Pria:  Angin badai yang melakukan firman-Nya;

L    :  Hai gunung-gunung dan segala bukit,

J     :  Pohon buah-buahan dan segala pohon aras:

L    :  Hai binatang-binatang liar dan segala hewan,

J     :  Binatang melata dan burung-burung yang bersayap;

L    :  Hai raja-raja di bumi dan segala bangsa,

J     :  Pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia;

L    :  Hai teruna dan anak-anak dara,

J     :  Orang tua dan orang muda!

L    :  Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN,

Pria:  Sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.

L    :  Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya,

Wnt:  Menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya,

L    :  Bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.

J     :  Haleluya!

L    :  Berbahagialah orang yang mendengar firman Tuhan dan yang  melakukannya.

J     :  Amin.

9.    Bernyanyi 2x  NR   “ Allahku Dahsyat”

Dari utara ke Selatan terdengar pujian bagi Allah.

Dari Barat sampai ke Timur nama Yesus disanjung tinggi

Dari pulau-pulau….lembah-lembah…..gunung-gunung yang tinggi

KemuliaanNya disaksikan, kebesaranNya dic’ritakan

Yesus…..Yesus…..nama Yesus…Nama Yesus disanjung tinggi

Dari pulau-pulau….lembah-lembah..gunung-gunung yang tinggi.

Allahku dahsyat berkuasa.

S’luruh bumi sujud menyembah tinggikan namaMu

Allahku dahsyat berkuasa.

S’luruh bumi sujud menyembah tinggikan namaMu

— dinyanyikan 2 kali sambil berdiri —

10. PENGAKUAN  IMAN  RASULI                              

L :  Bersama-sama orang percaya di seluruh dunia, marilah kita  mengaku Iman Kepercayaan kita.

J  :  Aku percaya ….dst.

— duduk —

11. WARTA JEMAAT DAN DOA SYAFAAT

12. BERNYANYI  KJ. 64 ”Bila Kulihat Bintang Gemerlapan”

       Bila kulihat bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar,

      ya Tuhanku, tak putus aku heran melihat ciptaanMu yang besar.

      Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”

      Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”

      Ya Tuhanku, pabila kurenungkan pemberianMu dalam Penebus,

      ‘ku tertegun: bagiku dicurahkan oleh PutraMu darahNya kudus.

      Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”

      Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”

— organ —

      Pabila nanti Kristus memanggilku, sukacita amatlah besar,

      kar’na terkabullah yang kurindukan: melihat Dikau, Tuhanku akbar.

      Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”

      Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”

 13. K H O T B A H   :  IMAMAT 25:1-7 

14. BERNYANYI  BE. 720 “NAENG MARSINONDANG NGOLUNGKU”

      Naeng marsinondang ngolungku di igil Jesus I,

      Manang didia pe ahu tongtong huingot i.

      Tiur marsinondang ido ni igil ni Jesus tongtong

      Marsinondang panondang do au tutu.

 

      Ingkon hobas mangurupi, angka na gale I,

      Jala burju manghobasi songon Tuhanta i.

      Tiur marsinondang ………

— musik —

      Wnt: Tuhan urupi ma ahu, sai jaga rohangki,

      Pria: Sai marsinondang ahu, Ho naeng tiruonki.

      Semua: Tiur marsinondang ………

       Pria: Naeng oloanku Tuhanku, saleleng ngolungki,

      Wnt: Sogot di surgo I, endengku pasangap Tuhan i.

      Semua: Tiur marsinondang ………

 15.  DOA  PERSEMBAHAN,  BAPA  KAMI,  BERKAT

 16. SALAM SUKACITA:

P : Untuk menyempurnakan sukacita kita, maka marilah bergandeng tangan satu sama lain, sambil menyanyikan lagu : ”Sungai SukacitaMu”

 Sungai sukacitaMu mengalir dalamku, Oh yes, yes, yes, yes

Anggur sukacitaMu melimpah dalamku…

Ku bernyanyi dan bersuka kupuji Hu di setiap waktu.

Karena sungai sukacitaMu, ada dalamku….

Mengalir bersamaMu bersuka di hadapanMu.

MengikutiMu Tuhan dalam kegelapanku.

MelayaniMu Tuhan di s’panjang jalan hidupku.

S’bab hanya Tuhan yang membuat suka citaku penuh.

 

 

Sabat untuk Membebaskan

HIDUP: PENTINGNYA WAKTU JEDAH

Imamat 25: 1-7

Firman Tuhan kepada Musa: “Apabila kamu telah masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, maka tanah itu harus mendapat perhentian sebagai sabat bagi TUHAN.

 subak

Saudara! Sebuah kalimat memerlukan koma, music memerlukan interlude, hari-hari kerja memerlukan break, dan manusia memerlukan istirahat. Ini sudah menjadi hukum kodrati kehidupan. Ketika hukum ini diabaikan maka hidup akan tegang, kacau, dan rusak. Barangkali gambaran hidup seperti ini yang terjadi pada masa kini. Hampir di setiap tempat aktifitas tidak pernah berhenti di kantor, di tempat bisnis, di pabrik, di jalan, di rumah, dll. Keadaan ini acapkali membuat manusia menjadi stress, gelisah, cepat marah, depresi, karena waktu jedah dilupakan dan dengan sengaja diabaikan. Pokoknya waktu jedah sangat penting dalam domain kehidupan. Penting bukan hanya untuk manusia, namun tanah, bumi dan ciptaan lainnya.

Saudaraku! Melalui Musa pemimpin umat Israel, Allah berfirman: “Apabila kamu telah masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, maka tanah itu harus mendapat perhentian sebagai sabat bagi TUHAN”. Tanah diberi waktu jedah dibiarkan begitu saja tidak mengolahnya. Ini adalah perintah Tuhan demi menjaga keseimbangan hidup yang berkelanjutan. Muatannya adalah pembebasan yang menggairahkan demi keberlangsungan kehidupan. Inilah maknanya sabat di mana irama kehidupan berjalan dalam ranah saling bertaut, saling membutuhkan, dan saling membebaskan. Sabat bukan berarti berhenti tanpa aktivitas, namun di dalam aktivitas dimaknai melalui karya kreatif membebaskan bukan mengeksploitasi, memerdekakan bukan menindas, menghidupkan bukan melenyapkan. Membebaskan, memerdekakan, dan menghidupkan inilah sesungguhnya dimensi sabat Tuhan yang berkelanjutan di dalam karya Kristus di bumi  ini. Sabat Tuhan adalah mengkhususkan diri untuk Tuhan sehingga seluruh hari menjadi bermakna bagi kemuliaan dan pekerjaan Tuhan. Di saat itu diperankan dan manusia melarutkan diri di dalamnya, maka harmoni kehidupan akan menariari dan hidup akan menjadi pentas sukacita abadi. Sabat menuntun setiap insan berperan dalam karya kreatif Kristus untuk membebaskan, memerdekakan, dan menghidupkan sesama ciptaan. Hak tanah untuk dikelola dan didiamkan terpenuhi, hak orang miskin mengambil apa yang menjadi haknya terjaga, hak Tuhan mendapatkan pujian syukur terpelihara.

Saudaraku! Ingat dan kuduskanlah hari sabat. Inilah perintah Tuhan dalam Hukum Taurat ke-empat. Mengingat dan menguduskan hari sabat, itu berarti kerja bukanlah satu-satunya kepenuhan dan kebahagiaan manusia, namun kebahagiaan manusia akan terpenuhi disaat manusia larut dalam karya kreatif  Tuhan dan terciptanya integrasi yang utuh dengan sesame ciptaan lainnya. Sekarang ini bumi mengeluh karena rahimnya terus dikeruh demi perolehan harta karun, perut bumi terurai mengakibatkan tanah longsor terjadi. Rambut bumi (pohon-pohon) dipotong sampai gundul tak perasaan, akibatnya banjir melanda berbagai daerah di negeri ini. Kicauan burung menjadi sepi berganti deru mesin insdustri, ikan terkapar mati terteguk air limbah, udara pengap dipenuhi sembulan asap. Bumi jatuh sakit dan hampir mati karena sikap rakus anak manusia. Panggilan sabat ini menjadi sangat penting bagi kita saat ini dengan mengembangkan sikap rela melepaskan kerakusan, ketamakan, dan sikap arogansi kita. Dan disaat yang sama kita membangun sikap jujur mewujud dalam karya pembebasan, pemerdekaan, dan pemberian hak dari sesama ciptaan. Memelihara dan memberi apa yang menjadi hak dari semua ciptaan, itu berarti memelihara dan menerima hak keberlangsungan kehidupan kita kini dan masa yang akan datang. Amin.